cara menganalisa bangunan melalui hukum-hukum matematika tertentu.
Burj Al Arab merupakan hotel mewah yang terletak di pantai Jumeirah, Dubai. Merupakan hotel termahal di dunia dengan ketinggian 321 meter. Di desain oleh Arsitek asal Inggris, Tom Wright yang juga telah mendesain rencana pembangunan Regatta Hotel di Jakarta. Sedangkan konsultan teknik sipil adalah Atkins, dan untuk pembangunan hotel melibatkan kontraktor asal Afrika Selatan, Murray & Roberts. Hal yang unik dari Burj Al Arab adalah hotel ini berdiri di atas pulau buatan yang terletak 280 meter dari pantai Jumeirah. Pondasi bangunan memiliki 250 titik dengan kedalaman 120 kaki dari permukaan air laut. Merupakan bangunan High Rise Building pertama yang berdiri di atas pulau buatan. Dengan sistem struktur yang di desain sedemikian rupa sehingga bisa menahan beban angin dan beban gempa.
Sistem Struktur yang Digunakan Pada Burj Al Arab
Burj Al Arab berdiri di atas Artificial Island (pulau buatan) dengan Mike McNicholas sebagai Artificial Island’s Engineer. Di buat dengan menggunakan metode penimbunan (Dumping Method).
Hal ini sangatlah unik, karena Burj Al Arab merupakan High Rise Building pertama yang berdiri di atas Artifial Island. Artificial Islandnya sendiri menggunakan bahan berbentuk menyerupai pola sarang lebah untuk mengatasi abrasi air laut.
Pioneering Concrete Block, Honey Comb Pattern
Burj Al Arab memiliki struktur utama berbentuk V-shape untuk menggambarkan layar perahu dhow yang terkembang. Bentuk ini merupakan hasil metafora dari perahu dhow, yang kemudian dipergunakan sebagai sistem struktur. V-shape ini terdiri dari Reinforced Concrete Spine pada bagian belakang, dan Exoskeleton yang berdiri di samping bangunan.
Struktur berbentuk V bekerja jauh lebih kuat daripada struktur berbentuk lain, hal ini mengambil pola kerja dari bentuk segitiga yang merupakan bentuk yang dapat menahan beban lebih kuat dari bentuk lainnya. Menggunakan hukum newton dimana ketika ada aksi maka akan ada reaksi, bentuk ini saling mempertemukan aksi dan reaksi dari beban sehingga momen menjadi nol (0).
Sistem struktur pada Burj Al Arab terdiri dari berbagai macam bagian, saling berkorelasi membentuk V-shape. Terdapat Reinforced Concrete Spine dan Exoskeleton Rear Leg yang membentuk V-shape, Triangular Truss dan Tune Mass Dumper
yang memperkuat bangunan ini. Fungsi dari Tune Mass Dumper untuk mengatasi kemungkinan beban gempa pada bangunan, karena lokasi site sangat rentan dengan gempa berskala besar.
Hal yang unik dari Burj Al Arab adalah fasade bangunan ini menggunakan struktur Tent berupa bahan kain yang dilapisi dengan teflon. Penggunaan teflon dapat mengurangi penyerapan debu pada bahan kain karena lokasi bangunan yang berada di daerah Timur Tengah.
Burj Al Arab memiliki luas area lantai 111.500 m2, jumlah lantai mencapai 60 lantai, dilengkapi dengan 18 elevator dan ketinggian keseluruhan dari Burj Al Arab adalah 321 m.
Burj Al Arab sebenarnya lebih besar daripada yang terlihat. Karena sesungguhnya lebih tinggi daripada yang terlihat dari mata. Ukurannya yang mencapai ketinggian 321 meter, membuat bangunan ini menjadi salah satu dari bangunan tertinggi di dunia. Untuk membayangkan ketinggian Burj Al Arab, coba bayangkan Gedung Empire State Building yang memiliki 102 level lantai berdiri di sebelah Burj Al Arab, yang hanya lebih pendek 16 % dari Empire State. Bentuk desain lengkung dan lantai ganda dari Burj Al Arab menimbulkan ilusi penglihatan.
- Burj Al Arab memiliki fasade yang dapat berubah. Teflon yang melapisi Burj Al Arab akan tampak sangat putih pada siang hari, tapi akan menjadi sangat berbeda pada malam hari. Program pengaturan cahaya oleh komputer memberikan efek pada fasade bangunan yang berwarna putih.
Burj Al Arab merupakan hotel pertama yang berdiri di atas Artificial Island, didesain sedemikan rupa, semewah mungkin dengan menggunakan sistem struktur yang modern. Penggunaan sistem strukturnya bahkan digunakan pula sebagai ornamen bagi bangunan itu sendiri.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar