Kamis, 14 April 2011

Gedung DPR, oh Gedung DPR




Another story in Indonesia, when people have lost their empathy!

Inilah Indonesia, negara tercinta yang orang - orangnya arogan! upz gak semuanya, hanya segelintir orang yang lagi - lagi sudah kehilangan malu. Ketika kinerja anggota parlemen masih dipertanyakan oleh masyarakat, eh mereka malah menuntut fasilitas memadai untuk bekerja. Kalau diibaratkan anak - anak, biasanya orang tua suka mengimingi - imingi anak - anak suapaya dapat nilai bagus dengan mainan. Hanya saja, mainan baru diberikan oleh orang tua ketika anak - anak tersebut sudah mendapat nilai bagus. Bener kan?

DPR itu singkatan dari Dewan Perwakilan Rakyat adalah dewan yang seharusnya mewakili aspirasi rakyat, Okay mereka sudah mewakili aspirasi masyarakat dengan 'MENGINGINKAN FASILITAS PEKERJAAN' semua masyarakat pasti ingin fasilitas pekerjaan yang memadai. Kalau diibaratkan pertemanan, anggota DPR itu hanya menginginkan hal - hal yang enak - enak aja, ketika butuh rakyat akan diangkat-angkat (kapan ya diangkatnya). Coba? mereka mau gak berpanas - panasan untuk mengunjungi anak - anak jalanan, para tukang sapu jalan, atau siapapun yang harus berpanas - panasan ria di jalanan hanya untuk uang 10.000???????


Bagaimana masyarakat bisa percaya sama pemerintah, kenapa sih orang - orang itu matanya sudah dibutakan oleh kekuasaan dan uang.
Uang gak akan kalian bawa mati! Kekuasaan gak menunjukkan posisi kalian nanti di akherat!
Kembali kepada gedung DPR, terus adakah fungsi yang dapat dirasakan oleh masyarakat dengan adanya gedung DPR bertingkat - tingkat, wong yang tingkat rendah aja susah bener untuk nemuin para pemegang aspirasi rakyat.

Jadi itu gedung fungsinya buat apa? harusnya gedung DPR tuh terbuka, menjadi wadah bagi masyarakat untuk berdialog dengan pemerintah. Jangan malah di buat vertikal gitu. Memangnya rakyat tinggalnya di langit? atau mereka berniat menampung aspirasi masyarakat yang sudah meninggal kali ya. Lha? sayangnya masyarakat yang sudah meninggal aja dikebumikan di tanah.

Mungkin desainernya kurang memahami konsep dari DPR itu sendiri ya, DEWAN PERWAKILAN RAKYAT! secara penyebaran masyarakat di Indonesia itu kan secara horizontal, well okelah untuk penghematan lahan. Tapi apakah ada area yang mewadahi masyarakat di sana? Ataukan gedung DPR itu hanya mewadahi aspirasi anggota DPR?


Mau nulis apalagi ya? rasanya masih banyak yang jadi uneg - uneg hanya saja, di Indonesia ini terlalu mementingkan 'NAMA BAIK' jadi kalo ada yang merasa nama baiknya tercoreng, mereka langsung melaporkan ke polisi padahal ada pasal mengenai kebebasan berpendapat. INDONESIA OH INDONESIA!!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar